The rain

Posted on Sabtu, 21 April 2012 |
Menajamkan mata dalam keheningan pagi, mencari sebuah sumber suara dalam keramaian cerita kita, aku diam bersandar pada sebuah pohon rindang, tersenyum dalam keramaian, menatao diam dalam kerindangan cemara pagi ini. aku tak bercerita, aku tak berkata, aku pun tak berteriak, hanya diam menatapmu, hanya tersenyum melihat gerakmu ... aku pun tak bisa berkata apapun, aku tak bisa bercerta, aku tak bisa mengatakan apapun, ruang dan waktu yang memisahkan kita, menghantarkan aku pada sebuah cerita kita, bahkan tahukan dirimu setiap malam kumemimpikan mu, seperti malam ini ... aku pun tertidur dalam pelukan mu, dapatkah kau tahu akan perasaan mu, betapa aku sangat merindukan mu, betapa kau sangat mencintaimu, betapa aku sangat membutuhkan dirimu untuk bertahan hidup... mencari dan terus mencari, aku tetap menunggu dalam rinai rinai hujan, sadarkah dirimu bahwa akan diriku .. aku sedang disini menatapmu, melihatmu dan tidak hanya sekadar bayangmu saja, bukan hanya sekadar teman mu bercerita, aku lebih dari itu, sadarkah dirimu, bahwa aku ... Apakah ini terlalu berlebihan, ataukah aku sudah terlalu gila karena pesonamu, egokah aku untuk memilikimu, sedangkan aku tahu bahwa kau milik yang lain, aku hanya ingin bersamamu .. ketika semakin lama waktu semakin menipis, sekali saja, buat ku tersenyum layaknya matahari pagi .. ketika, aku dengan cantiknya menghirup udara pagi, bermain dalam derasnya hangat sang mentari ... biarkan sejenak aku bercerita, mengatakan semuanya padaku, hanya ingin tahu apa arti diriku padamu, ??? apakah pernah kau menganggap ku tidak hanya sekadar bayang saja ... Bersabar .. Sampai kapan aku harus menunggu ini semua .. aku ingin mengakhirinya, dan menjalani cerita yang lebih indah ... rasanya sakit sekali .. tapi aku tidak bisa membencimu, bahkan membiarkan mu tersakiti .. cukup sudah .. pergilah .. kumohon .. buanglah aku .. biarkan aku terjerumus dalam pekatnya malam .. sendiri menanti dalam diam aku sudah mencoba mencari jawabnya .. sudut - sudut lorong gelap pun sudah kutelusuri, tapi aku tak pernah temukan jawabnya saat dipersimpangan jalan kuakui aku sudah menemukan sebuah jawaban dari semua pertanyaan ini .. aku sadari bahwa cintamu bukan untuk ku .. aku tidak bisa mengatakan apapun .. bahkan aku hanya diam bersandar dalam dinding rinai rinai hujan ... Hatiku telah terlanjur terluka , takkan ada kata maaf untukmu lagi, ini awal untuk ku tersenyum, aku hanya ingin bercerita bahwa ini bukan lah sebuah mimpi, mungkin esok ku takkan terbangun karena senyum ku telah pudar ... Luka ini ... biarkan aku tetap menanti mu disudut tembok itu .. bersama rinai rinai hujan

0 komentar: