TERIMAKASIH CINTA .....

Posted on Minggu, 16 Januari 2011 |
Robertson McQuilkin mengundurkan diri dari kedudukannya sebagai rektor diUniversitas Internasional Columbia dengan alasan merawat istrinya Muriel yang sakit alzheimer yaitu gangguan fungsi otak.Muriel sudah seperti bayi,tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan untuk makan,mandi dan buang airpun ia harus dibantu. Robertson memutuskan untuk merawat istrinya dgn tangannya sendiri,karena Muriel adalah wanita yg sangat istimewa baginya.

Pernah suatu kali ketika Robertson membersihkan lantai bekas ompol Muriel dan di luar kesadaran, Muriel malah menyerakkan air seninya sendiri, sehingga Robertson kehilangan kendali emosinya. Ia menepis tangan Muriel dan memukul betisnya, guna menghentikannya. Setelah itu Robertson menyesal dan berkata dalam hatinya, “Apa gunanya

saya memukulnya,walaupun tidak keras, tetapi itu cukup mengejutkannya. Selama 44 tahun kami menikah,saya belum pernah menyentuhnya karena marah, namun kini di saat ia sangat membutuhkan saya,saya memperlakukannya demikian. Ampuni saya, ya Tuhan.” Tanpa peduli apakah Muriel mengerti atau tidak, Robertson meminta maaf atas hal yang telah dilakukannya.

Pada tanggal 14 Februari 1995, hari itu adalah hari istimewa untuk Robertson dan Muriel, karena pada tanggal itu di tahun 1948, Robertson melamar Muriel. Pada hari istimewa itu Robertson memandikan Muriel, lalu menyiapkan makan malam dengan menu kesukaan Muriel.Menjelang tidur ia mencium dan menggenggam tangan Muriel lalu berdoa, “Tuhan yang baik, Engkau mengasihi Muriel lebih dari aku mengasihinya, karena itu jagalah kekasih hatiku ini sepanjang malam dan biarlah
ia mendengar nyanyian malaikatMu. Amin.”

Pagi harinya, ketika Robertson berolahraga dengan menggunakan sepeda statisnya,Muriel terbangun dari tidurnya. Ia berusaha untuk mengambil posisi yang nyaman, kemudian melempar senyum manis kepada Robertson. Untuk pertama kalinya setelah selama berbulan-bulan Muriel tidak pernah berbicara, memanggil Robertson dengan suara yang lembut dan bening, “Sayangku … sayangku …”
Robertson melompat dari sepedanya dan segera memeluk wanita yang sangat dikasihinya itu. “Sayangku, kau benar2 mencintaiku bukan ?” tanya Muriel. Setelah melihat anggukan dan senyum diwajah Robertson, Muriel berbisik, “Aku bahagia !” Itulah kata-kata terakhir yang diucapkan Muriel kepada Robertson.

sekarang aku telah kehilangan jiwaku, bahakan nafasku seolah - olah berhenti, hingga detik ini aku bertahan hanyauntuk dia, bagaimana mungkin aku masih bisa bertahan jika aku tak dapaty menyentuh nya lagi..ucap Robertson

Robertson berjalan menyusuri rumahnya, pelan demi pelan dia menatap semua ruangan, diambilnya sebuah foto pernikahanya 44 tahun silam..sebuah kertas putih terjatuh..

"Dear Suamiku tersayang,

Saat surat ini dalam genggamanmu..
aku yakin saat itu aku tidak ada lagi
saat itu aku tak nyata

teruslah bertahan suamiku
karena aku kan terus hidup dijantung mu
selama jantung mu berdetak...
kau kan selalu dapat merasakan kehadiran ku
kau kan selalu mendapatkan kecupan di bibirmu

karena aku cinta padamu

salam sayang muriel"

"apa yang harus kukatakan untuk semua ini
aku berharap kau kan menjadi detak jantung nya... aku berharap dia akan cinta padaku
aku hanya ingin dia tahu... bahwa aku cinta padanya dan mendengar kata-kata cinta itu selalu terucap dari bibirnya... hingga suatu saat aku tak bisa lagi mendengarnya.."AKU BAHAGIA" Semalam dia bilang cinta padaku..dia mencium ku.. aku bahagia sekali..aku terus mendengarnya di telingaku, aku terus merasakan kecupannya
terima kasih Tuhan.. kau berikan cahaya untuk ku semalam.. kau berikan kata-kata cinta untuk ku .. terimakasih.. karena kau mau mengatakan itu lagi padaku... terima kasih sayang ..."AKU SAYANG K*ND*

0 komentar: